HUMBIS.CO.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI), ditutup melemah pada perdagangan Kamis sore, mengikuti tren negatif di bursa saham Asia.
Penurunan IHSG sebesar 92,58 poin atau 1,29 persen ke posisi 7.073,48, dipengaruhi oleh respons investor terhadap keputusan The Fed yang diumumkan pada dini hari.
“Setelah pertemuan The Fed pada dini hari tadi, sepertinya pelaku pasar dan investor merespons berita tersebut dengan konotasi yang kurang baik,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Meskipun The Fed telah mengindikasikan perlambatan penurunan tingkat suku bunga pada Desember 2024, pasar merespons berita tersebut dengan negatif. Hal ini terlihat dari pergerakan bursa Asia yang dibuka dengan warna-warni, dan IHSG yang bertahan di teritori negatif sepanjang sesi perdagangan.
Dari 11 sektor yang tercatat dalam Indeks Sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang menguat, yaitu teknologi (1,01 persen) dan barang konsumen primer (0,08 persen). Sembilan sektor lainnya melemah, dengan sektor barang baku mengalami penurunan terdalam (-2,82 persen), diikuti oleh sektor properti (-1,67 persen) dan infrastruktur (-1,61 persen).
Perdagangan saham hari ini tercatat sebanyak 1.218.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,38 miliar lembar saham senilai Rp11,90 triliun. Sebanyak 225 saham naik, 408 saham menurun, dan 322 tidak bergerak nilainya.
Di sisi lain, bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 99,19 poin atau 0,25 persen ke level 38.513,93, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.250,60, indeks Kuala Lumpur melemah 6,28 poin atau 0,40 persen ke posisi 1.552,69, dan indeks Straits Times menguat 4,36 poin atau 0,00 persen ke 3.801,07.
Penurunan IHSG hari ini menunjukkan bahwa investor masih bersikap hati-hati dalam merespons kebijakan moneter global. Perlambatan penurunan tingkat suku bunga, meskipun sudah diprediksi, masih menimbulkan ketidakpastian di pasar. Hal ini dapat berdampak pada kinerja IHSG di masa mendatang. (Akha)
