HUMBIS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengajak para pemangku kepentingan global untuk berkolaborasi dalam membangun infrastruktur di Indonesia.
AHY menekankan bahwa pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan kunci untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin sejahtera.
Dalam pidatonya di Jakarta, AHY menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur membutuhkan investasi yang besar dan inovatif. Ia mengajak komunitas bankir, investor, dan inovator dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.
“Saya mengajak komunitas bankir, komunitas investor, bahkan komunitas inovator di berbagai penjuru dunia, kita ingin berkolaborasi. Pembangunan infrastruktur membutuhkan pembiayaan besar,” ujar AHY di Jakarta, Selasa (21/1/2024).
Ia menjelaskan, apalagi berbicara infrastruktur yang skalanya memang tidak kecil, apakah itu membangun jalan, membangun prasarana konektivitas, darat laut maupun udara, membangun bendungan, tanggul laut raksasa, dan lain-lain.
AHY menyampaikan, ketika melihat Indonesia 2025 and beyond menuju masa depan kita kalau jangka pendek tentu 5 tahun tapi kita melihat 2045, 20 tahun dari sekarang. Kita ingin meyakinkan bahwa segala sesuatunya diintegrasikan dengan baik.
“Saya dalam kapasitas sebagai menko di bidang infrastruktur dan pembangunan kewilayahan juga memiliki kepentingan, kewajiban untuk bisa mengintegrasikan berbagai upaya terbaik,” ujarnya.
“Tentu, dalam batas koordinasi yang saya miliki ada lima kementerian yang juga fokus untuk terus membangun Indonesia secara fisik, infrastruktur, untuk mendukung swasembada pangan, energi dan juga air bersih,” sambung AHY menekankan.
Visi AHY adalah untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sejahtera dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kualitas hidup yang meningkat. Ia berkomitmen untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan memberikan peran yang lebih besar pada perusahaan swasta dalam membangun proyek infrastruktur, daripada menugaskan pada kementerian ataupun BUMN.
Sementara itu, peran pemerintah lebih bertumpu pada proyek inti yang menyangkut pada perlindungan rakyat. Presiden menjelaskan bahwa proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, hingga bandara akan diserahkan pada perusahaan swasta untuk membangunnya.
Menurut Presiden, perusahaan swasta lebih efisien, inovatif dan berpengalaman dalam membangun infrastruktur, sehingga diharapkan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah. (Akha)
