Kolaborasi Indonesia-Tiongkok: Dorong Investasi dan Perekonomian

HUMBIS.CO.ID – Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungan kenegaraannya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), telah mengajak investor Tiongkok untuk berkolaborasi dalam menggarap proyek-proyek strategis di Indonesia.

Kunjungan ini ditandai dengan penandatanganan sejumlah kesepakatan kerja sama di Indonesia-Cina Business Forum (ICBF) 2024, yang disaksikan langsung oleh Prabowo dan Menteri ESDM.

Kesepakatan ini menandakan nilai investasi yang sangat besar, mencapai 10 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 156,19 triliun. Investasi ini akan difokuskan pada pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) dan infrastruktur pendukung energi bersih lainnya.

Beberapa proyek yang disepakati mencakup pembangkit listrik tenaga air dan pengembangan sistem pendukung energi terbarukan, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi energi bersih di Indonesia.

Prabowo menekankan pentingnya kerja sama ini untuk mempercepat investasi, khususnya di sektor energi. Ia optimis bahwa kolaborasi ini dapat mendongkrak perekonomian Indonesia dan meningkatkan stabilitas ekonomi di kawasan Asia.

“Kami sangat optimis. Kami sangat mendorong prospek ini, dan kami percaya bahwa kolaborasi erat antara Indonesia dan Cina akan menjadi faktor untuk menstabilkan dan meningkatkan suasana kerja sama regional,” ujar Prabowo dikutip humbis.co.id, Selasa (12/11/2024).

Sementara itu, Menteri ESDM, Bahlil, menilai forum ini sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi asing, khususnya di sektor energi berkelanjutan.

“Kerja sama dengan Tiongkok akan mempercepat upaya kita dalam menargetkan sedikitnya 60 persen pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam 10 tahun ke depan,” kata Bahlil.

Salah satu nota kesepahaman yang ditandatangani di ICBF 2024 adalah kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan SDIC Power Holdings Co., Ltd., terkait pengembangan dan penciptaan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.

Selain itu, PT PLN juga melakukan kesepakatan dengan PT Huawei Tech Investment untuk studi percepatan transformasi digital pada industri ketenagalistrikan guna mendukung transisi energi di Indonesia.

Kesepakatan-kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara, dan menjadi contoh kerja sama yang saling menguntungkan bagi negara-negara lain di kawasan Asia.

Selain itu kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi Indonesia, baik dalam hal percepatan pembangunan infrastruktur energi bersih, peningkatan investasi, maupun penguatan stabilitas ekonomi regional. (akha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *